Breaking News

Diduga Pekerja Tewas Akibat Laka Kerja Sebab Kurang Pengawasan PT Gandaerah Hendana di Kecamatan Ukui

Bantu Hutapea Karyawan Tewas di PT GH Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, (16/05/2024).
PELALAWAN, SENTRALNEWS.NET - Karyawan PT Gandaerah Hendana (GH), Bantu Hutapea usia (22) tahun tewas dilindas jonder pada hari jumat, Sore pukul 16.00 wib, dijalan poros Afdeling 3 blok D25 / 23 PT GH Ukui dua Kecamatan Ukui Pelalawan Riau, (10/05/2024). 

Jonder bernomor GH060384 / GH60354 Operator AM dan ceker atau Kerani, Bantu hutapea dan 2 orang tukang muat Andi Mega dan Aidi melakukan kegiatan kerja langsir buah kelapa sawit sore jam 16.00 wib, melewati poros Afdeling 3 blok D 25 / 23 terasa operator jonder seperti naik sedikit ban belakang dan dia berhenti karena seperti ada mengganjal dan ternyata Bantu Hutapea tergilas ban jondernya.

"Saya kan status pemanen disuruh bantu saja kan gitu karena pemuat aslinya cuti kejadiannya ngak tau posisinya saya bagian atas kalau yg meninggal itu dibelakang dan pemuat aslinya Siadi kalau saya tidak tau apa apa posisi Suaidi kan duduk dibelakang itu, ban belakang terasa naik sedikit sopirnya yang terasa kalau aslinya saya tidak tau apa apa tidak menengok belakang sana karena posisi capek," ungkap Andi Mega.

Awak media menjumpai Humas dikantornya namun tidak ada ditempat ada kegiatan diluar, awak media mengkonfirmasikan melalui WA dan Humas PT GH Afrizal melalui WA, "Perusahaan bertanggung jawab atas hal ini dan telah melakukan sosialisasi safety patrol K3 sesuai dengan operasional prosedur (SOP) kepada seluruh karyawan dan hal ini telah kita laporkan kepada pihak berwewenang baik terhadap si korban dan operator jonder sesuai dengan ketentuan yang berlaku," Jelasnya.

Awak media konfirmasikan kepada humas Afrizal, "Apakah benar Bantu Hutapea saat kecelakaan kerja dalam keadaan sedang menjalankan masa training kerja dan berapa lama masa training kerja nya pak?,"

Afrizal Manager Humas PT GH Menjawab Terhadap kecelakaan kerja yg dialami karyawan PT GH, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bahwa kami sangat  prihatin dan berduka cita yg sedalam2nya atas kejadian kecelakaan yg terjadi kepada karyawan kami Bantu Hutapea, dan kami sangat merasa kehilangan, karena korban adalah aset perusahaan kami. Hingga saat ini, perusahaan bertanggung jawab untuk seluruh kewajiban tanggungan biaya yang diperlukan oleh Korban dan keluarga yang ditinggalkan hingga prosesi pemakaman selesai. 

2. Bahwa kami pihak perusahaan pada prinsipnya dalam kegiatan di lingkungan kerja, berkomitmen dan mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pada seluruh aktifitas dan areal kerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan rutin melakukan sosialisasi, safety patrol K3, untuk mengingatkan karyawan mengutamakan K3 dalam melakukan pekerjaan;

3. Dalam hal ini Pihak perusahaan berkomitmen dalam menangani KCK yg terjadi ini sesuai dengan ketentuan aturan yg berlaku, baik terhadap korban mau pun terhadap operator Jonder;

4. Terhadap kejadian ini sudah kami laporkan dan sudah  ditangani oleh pihak Kepolisian. Diharapkan kepada seluruh pihak untuk sama2 menghormati proses investigasi dari pihak berwenang dengan tidak berasumsi berdasarkan informasi yg kurang valid sumbernya.

Jawaban dinilai tidak sesuai pertanyaan awak media, lalu ditanyakan kembali, "Apakah benar korban dalam keadaan masa training pada saat kejadiaan laka kerja?," Namun sudah tidak memberikan jawaban.

Bantu Hutapea baru training belum lama jadi ceker ini langsung kejadian kata salah seorang karyawan yang tidak mau disebut namanya.

Awak media menilai dan kuat dugaan sebab peristiwa laka kerja dikarenakan kurangnya bimbingan dan pengawasan dari pihak manajemen kepada karyawan baru.

Diharapkan kepada pihak terkait Disnaker penegak hukum segera ditindaklanjuti hal tersebut agar jangan ada korban lagi.

Pewarta : Edi
© Copyright 2022 - SENTRAL NEWS